Minggu, 30 Januari 2011

Chlorella, Makanan Suplemen Bagi Penderita Kanker dan Penyakit Degeneratif Lainnya.




Studi klinis telah melaporkan bahwa Chlorella pyrenoidosa dan spesies chlorell lainnya, jika diberikan dengan cara diminum atau disuntikkan dapat membantu proses pertumbuhan sel dan penyembuhan penyakit.Lebih lanjut lagi, chlorella dapat menstimulasi sistem kekebalan tubuh dan melindungi konsumem dari infeksi dan kanker.

Pasien penderita kanker otak memiliki kondisi tubuh yang lemah dikarenakan penyakit kanker itu sendiri atau disebabkan oleh proses pengobatan untuk membunuh sel-sel kankernya, sehingga mereka lebih mudah untuk terkena infeksi.Untuk kasus ini dilakukan penelitian terhadap 21 orang. Sun Chlorella A (20 g) dan Wakasa Gold (150 ml) ditambahkan pada diet harian pada 21 pasien dan kondisi kesehatan secara umum diperiksa setiap bulan. Pemeriksaannya meliputi pemeriksaan fisik dan syaraf, selama mereka masih bertahan hidup atau selama 2 tahun. Secara periodik, dilakukan berbagai evaluasi untuk mengukur level immunosuppresan. Hasil yang didapat, walaupun jumlah sampel kecil, komponen seluler dan fungsi-fungsi dari sistem kekebalan tubuh pasien tetap dalam level hampir normal dan kondisi mereka lebih baik/kuat pada saat menjalani kemoterapi dan/atau dalam pengobatan menggunakan obat-obat immunosuppresan, seperti steroids.

Uji klinis yang dilakukan pada pasien dengan penyakit kronis seperti sindrom fibromyalgia, hipertensi atau ulcerative colitis. Dengan pemberian Sun Chlorella A (10 g) dan Wakasa Gold (100 ml) setiap hari selama 2 atau 3 bulan. Untuk validitas, dilakukan studi klinis skala kecil yang memiliki desain dan dilaksanakan sesuai dengan metodologi konvensional yang berlaku di industri farmasi untuk pengembangan dan pengujian obat. Sindrom fibromyalgia (SF) adalah penyakit kronis, dan jika tidak diobati akan sering menyebabkan gangguan pada otot yang berhubungan dengan gangguan tidur pada seseorang. Pada kedua uji klinis yang melibatkan lebih dari 60 SF pasien tersebut, secara signifikan mengalami penurunan jumlah titik nyeri dan intensitas rasa nyeri pada titik observasi. Mayoritas pasien sembuh dari gejala-gejala SF, karena adanya perbaikan fungsional, level dari ansietas, dan perbaikan kualitas tidur.

Suplemen makanan Sun Chlorella A dan Wakasa Gold yang diberikan setiap hari selama 2 bulan menunjukkan penurunan atau stabilnya tekanan darah 15 pasien dari 24 pasien dengan hipertensi ringan sampai sedang (tekanan diastolik 90-115 mmHg). Pasien diberikan beberapa pertanyaan untuk mengukur apakah suplemen makanan dengan produk chlorell dapat meningkatkan kualitas hidup mereka, dengan melihat apakah selama uji berlangsung persepsi sehat mereka secara keseluruhan meningkat. Dan suplemen makanan Sun Chlorella A dan Wakasa Gold dapat menurunkan serum kolesterol secara signifikan.

Ulcerative colitis (UC) adalah kondisi kronis dari peradangan usus besar, dengan adanya gejala diare disertai perdarahan dan nyeri pada perut. Sembilan pasien dengan UC ringan sampai sedang, mengonsumsi Sun Chlorella A dan Wakasa Gold setiap hari selama 2 bulan, dilaporkan membaik serta berkurangnya peradangan. Dalam hal ini peran chlorella adalah mempercepat proses penyembuhan luka dan meningkatkan fungsi-fungsi kekebalan tubuh.

Hasil dari studi ini menunjukkan bahwa penggunaan atau konsumsi Sun Chlorella A dan Wakasa Gold berpotensi untuk menghilangkan gejala penyakit, meningkatkan kualitas hidup dan menormalkan fungsi tubuh dari pasien dengan penyakit-penyakit degeneratif dan pasien dalam pengobatan kanker.

Sabtu, 29 Januari 2011

Bagaimana Mengenali dan Menghindari Kanker?

Sumber data WHO (World Health Organization) menyebutkan.Setiap 3 menit, ada penderita kanker baru di dunia.Mungkin saja, Anda pun tak luput dari ancaman penyakit mematikan ini.Segera kenali kanker, faktor pemicunya dan hal-hal yang bisa secara efektif dilakukan untuk menangkalnya.

Kanker disebut juga tumor ganas, sedangkan pengertian tumor sendiri adalah sel yang tumbuh tidak normal.Jika tumbuhnya cepat, tidak berselaput dan bisa menyebar serta menyusup ke jaringan lain.Dikenal sebagai tumor ganas atau kanker dan termasuk dalam kriteria penyakit mematikan.Menurut Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2002, kanker merupakan penyebab kematian nomor 3 bagi pasien rumah sakit di Indonesia setelah jantung dan stroke.Sedangkan menurut WHO, di seluruh dunia terjadi kematian akibat kanker setiap 11 menit.Dan setiap 3 menit ada penderita kanker baru di dunia.





Penyebab kanker sendiri belum bisa dipastikan, karena banyak faktor pemicu yang bisa merangsang timbulnya kanker, antara lain:
1. Bahan cemaran kimia, seperti rokok atau bahan kimia industri,
2. Penyinaran atau radiasi yang berlebihan,
3. Pemberian hormon yang berlebihan,
4. Rangsangan berupa benturan atau gesekan pada salah satu bagian tubuh secara berulang dalam waktu lama,
5. Bahan tambahan makanan seperti pengawet, pewarna dan penyedap rasa,
6. Makanan yang diolah dengan suhu tinggi seperti dipanggang atau dibakar sehingga bersifat karsinogen (pemicu kanker),
7. Daya tahan tubuh rendah sehingga mudah terinfeksi.

Kanker bisa menyerang setiap orang, tidak tergantung jenis kelamin, usia atau ras.Siapa saja bisa terserang kanker karena faktor pemicu terdapat di sekitar kita.Kanker dapat tumbuh di semua bagian tubuh, tanpa terkecuali.Sel kanker yang pertama tumbuh disebut sel kanker primer.Melalui pembuluh darah atau getah bening, sel kanker tersebut dapat menyebar ke jaringan lain.Sel kanker yang menyebar disebut kanker sekunder atau metastasis.Jenis kanker tergantung pada tempat tumbuhnya, seperti: kanker otak, kanker leher rahim, kanker payudara, kanker kulit, kanker hati, kanker tulang, kanker paru, kanker usus, kanker darah dan sebagainya.Untuk Indonesia, kasus kanker yang banyak menyerang adalah: kanker leher rahim, kanker payudara dan kanker kulit.

Tanda-Tanda dan Penanganan Kanker
Ada 7 gejala kanker yang bisa dikenali, atau biasa disebut waspada.
1. Waktu buang air besar atau kecil ada gangguan, seperti sulit keluar hingga mengeluarkan darah.
2. Alat pencernaan terganggu, seperti susah menelan.
3. Suara serak atau batuk yang tidak sembuh-sembuh.
4. Payudara atau organ lain diseluruh bagian tubuh ada benjolan yang tidak normal.Semakin lama benjolan tersebut dapat membesar.
5. Andeng-andeng atau tahi lalat yang berubah sifat, yaitu semakin besar dan terasa gatal.
6. Darah atau lendir yang tidak normal keluar dari tubuh.Darah atau lendir bisa keluar dari lubang-lubang yang terdapat dalam tubuh kita seperti mulut, hidung, organ reproduksi, dubur, dll.
7. Adanya luka atau borok yang tidak sembuh-sembuh.Bahkan luka semakin lama semakin parah.

Kanker merupakan penyakit yang sulit disembuhkan.Semakin dini ditemukan, semakin besar peluang untuk disembuhkan.Jika telah timbul tanda-tanda kanker seperti di atas, segera periksakan ke dokter untuk menghindari keterlambatan penanganan dan pengobatan.Pengobatan kanker dapat dilakukan beberapa cara, antara lain:
1. Pembedahan (operasi),
2. Obat-obatan (kemoterapi),
3. Penyinaran (radioterapi),
4. Peningkatan daya tahan tubuh (imunoterapi).

Beberapa hal yang perlu dilakukan untuk mengurangi resiko terjadinya kanker, antara lain:
1. Hindarilah faktor-faktor pemicu kanker seperti yang telah dibahas diatas.
2. Lakukan pola hidup sehat seperti olah raga, mengurangi stres dan istirahat cukup.
3. Makan makanan yang kaya serat, seperti sayur dan buah-buahan.
4. Protein yang cukup untuk regenerasi sel.
5. Cukup cairan, minimal 2 liter sehari.
6. Makan makanan yang mengandung antioksidan seperti vitamin (A, C dan E), mineral (selenium dan germanium), serta pigmen (klorofil, betakaroten dan likopen).

Rabu, 26 Januari 2011

SEDEKAH KEPADA ANJING DIBALAS DENGAN KEBUN BESERTA ISINYA

Pada suatu ketika Abdullah bin Ja’far r.a. sedang berjalan di sebuah hutan.Di perjalanan, ia melewati sebuah kebun buah.Di dalam kebun itu terdapat seorang budak Habsyi yang sedang bekerja.Ketika itu, kiriman makanannya yang berupa roti datang.Pada saat itu juga,seekor anjing yang tersesat mendatangi kebun buah tersebut dan berdiri di samping budak tersebut.Sambil bekerja, budak tersebut melemparkan sepotong roti kepada anjing tersebut.Anjing itu pun memakannya, namun setelah makan,anjing itu tetap berdiri di tempat tersebut.Kemudian budak itu melemparkan potongan roti yang kedua,kemudian yang ketiga kepada anjing tersebut,dan membiarkan anjing itu memakan semua roti tanpa meninggalkan sedikitpun untuk dirinya.





Abdullah r.a. memperhatikan kejadian di atas dengan berdiri dan penuh perhatian.Ketika ketiga roti itu habis,Abdullah bertanya kepada hamba sahaya itu,”berapa roti yang dikirim untukmu setiap hari?” Ia berkata,”Engkau melihatnya sendiri,hanya tiga potong roti yang dikirim untukku.”Lalu Abdullah berkata,”Lalu mengapa ketiga-tiganya engkau berikan kepada anjing itu?”Hamba sahaya itu menjawab,”Anjing itu tidak tinggal di sini,ia datang dari tempat yang jauh.Untuk sampai ke tempat ini,ia tentu sangat lapar dan letih.Maka aku malu menyuruhnya pergi begitu saja tanpa memberinya makanan.”Abdullah bertanya,Lalu, sekarang kamu mau makan apa?Hamba sahaya itu berkata,”Dalam satu hari ini aku akan menahan lapar dan itu tidak berat bagiku”.Abdullah berfikir dalam hati,”Orang-orang mencaci-maki aku karena terlalu dermawan,tetapi hamba sahaya ini lebih dermawan daripada aku”.Setelah berfikir demikian, ia pulang ke kota dan membeli kebun beserta hamba sahaya itu, dan semuanya yang berada di dalam kebun itu dari pemiliknya.Setelah dibeli,ia memerdekakan hamba sahaya itu dan memberikan kebun tersebut kepadanya.

SEORANG PEMUDA YANG MEMBELI ISTANA SURGA DENGAN SURAT JAMINAN

Ja’far bin sulaiman rah.a. berkata,”ketika aku berjalan di Basrah bersama Malik bin Dinar rah.a., kami melewati sebuah rumah yang sangat besar dan indah yang sedang dibangun.Di tempat tersebut terdapat seorang pemuda yang duduk sambil memberi pengarahan kepada para pekerja yang membangun gedung tersebut.Begitu melihat pemuda itu,Malik bin Dinar rah.a. berkata,”Alangkah tampannya pemuda ini.Namun sayang,ia sedang terperangkap dalam kesibukan yang tidak karuan.Ia sedang asyik membangun istana untuk dirinya sendiri.Aku mempunyai keinginan untuk berdoa kepada Alloh swt. agar Dia melepaskannya dari kesibukan tersebut,dan menjadikannya sebagai pemuda ahli surga.

Malik bin Dinar mengajakku untuk mendekatinya.Kemudian kami mendekatinya dan mengucapkan salam kepadanya.Ia menjawab salam kami,tapi ia belum mengenal Malik bin Dinar rah.a..Ketika ia mengetahui bahwa orang yang datang itu adalah Malik bin Dinar rah.a.,ia berdiri menyambutnya sambil berkata,”ada apa sehingga engkau datang kemari ?”Malik bin Dinar rah.a. bertanya,”Berapa banyak biaya yang engkau keluarkan untuk membangun istana ini?”Pemuda tampan itu berkata,”Seratus ribu dirham.”Kemudian Malik bin Dinar berkata,”Bagaimana kalau engkau berikan uang itu kepadaku, dan aku akan menggunakan harta itu sesuai dengan haknya.





Aku jamin engkau akan memperoleh sebuah istana di surga yang lebih baik dari rumah ini.Istana di surga itu lengkap dengan semua pelayannya,kubah dan kamarnya terbuat dari yaqut merah, dilapisi dengan intan permata.Tanahnya terbuat dari za’faran dan adukan semennya terbuat dari kasturi yang sangat harum.Keharumannya tersebar ke segala penjuru.

Rumah itu tidak akan rusak selamanya, dan belum pernah disentuh oleh tangan, dan tidak dibangun oleh tukang, tetapi hanya dengan firman Alloh swt., “Jadilah, maka rumah istana itu langsung jadi”.Pemuda tampan itu berkata,”Berilah aku waktu satu malam untuk berfikir.Besok datanglah engkau kemari”.Malik bin Dinar berkata,”Baiklah”.Semalam suntuk Malik bin Dinar memikirkan pemuda itu, dan ketika waktu sahur tiba, ia banyak berdoa untuknya.

Kemudian setelah pagi hari tiba, ketika kami mengunjungi pemuda itu,ia sedang menunggu kami di pintu gerbang rumahnya.Ia terlihat sangat gembira.Ketika Malik bin Dinar menanyakan keputusannya,pemuda itu bertanya,”Apakah engkau yakin bahwa aku dapat memperoleh istana seperti yang engkau janjikan kemarin?”Malik bin Dinar berkata,”Tentu saja”.Ia pun meletakkan uang puluhan ribu dirham di hadapan Malik bin Dinar kemudian mengambil pena,tinta,dan kertas.

Malik bin Dinar menuliskan di dalam secarik kertas:

Surat Perjanjian

Bismillahirrahmanirrahim.
Saya,Malik bin Dinar,dengan ini berjanji dan memberi jaminan kepada fulan bin fulan bahwa ia akan memperoleh sebuah istana yang mempunyai ciri-ciri “begini dan begini” (disebutkan perincian seperti ciri-ciri istana yang telah disebutkan di atas) sebagai pengganti dari istana yang telah ia tinggalkan.Saya memberinya jaminan akan mendapatkan sebuah istana yang jauh lebih baik daripada istananya, di bawah naungan yang menyenangkan di dalam lingkungan Allah Ta’ala.


Kemudian kertas itu dilipat dan diserahkan kepada pemuda itu,lalu ia kembali ke rumah dengan membawa harta sejumlah 100.000 dirham tersebut.Malik bin Dinar segera membagikan seluruh harta tersebut kepada fakir miskin hingga habis.Hampir empat puluh hari setelah kejadian tersebut,ketika selesai sholat subuh Malik bin Dinar melihat secarik kertas di mihrab masjid.Ternyata, kertas tersebut adalah surat yang ditulis oleh Malik bin Dinar untuk pemuda itu.

Di bagian belakangnya tertulis:

Alloh swt. telah membebaskan tanggungan Malik bin Dinar terhadap pemuda tersebut.Kami telah menganugerahkan kepadanya sebuah istana yang kamu usahakan untuk ia peroleh, bahkan tujuh puluh kali lebih indah.

Setelah membaca kertas itu, Malik bin Dinar sangat terkejut.Setelah itu, kami mendatangi rumah pemuda tersebut.Di rumahnya terdapat tanda berwarna hitam (tanda duka cita),dan terdengar suara tangisan.Kami bertanya kepada mereka,kami diberitahu bahwa penuda tersebut meninggal sehari sebelumnya.Kami menanyakan kepada keluarganya siapakah orang yang memandikan jenazahnya.Orang yang memandikan jenazahnya pun dipanggil.Kemudian kami tanyakan kepada orang itu bagaimana cara mmandikan dan mengkafaninya.

Orang itu berkata,”Sebelum meninggal pemuda itu memberiku secarik kertas dan berpesan kepadaku bahwa apabila aku telah memandikan dan mengkafaninya,aku disuruh meletakkan kertas tersebut di dalam kafan.Maka aku memandikan dan mengkafaninya,kemudian meletakkan kertas itu di antara kafan dan tubuhnya.”ketika Malik bin Dinar mengeluarkan surat jaminan yang ia jumpai di masjidnya untuk diperlihatkan kepada orang yang mengkafani pemuda tersebut,orang itu berseru,”Demi Alloh,inilah kertas yang aku letakkan di dalam kain kafan tersebut.” Melihat kejadian ini,seorang pemuda lain berkata,”Wahai Malik,tuliskanlah surat jaminan untukku yang sama sebagai pengganti dari 200.000 dirham milikku”.Namun Malik bin Dinar berkata,”Semua itu sudah berlalu.Sekarang sudah tidak dapat.Alloh swt. dapat menjadikan sesuatu sesuai kehendakNya”.Setelah itu,jika Malik bin Dinar mengingat pemuda itu,ia menangis dan berdoa untuknya”.

Cerita Luna Cohen, Yahudi Maroko Yang Menemukan Hidayah Tentang Kebenaran Islam

Luna Cohen, lahir di kota Tetouan, Maroko dari keluarga Yahudi. Pada usia 16 tahun, ia sudah meninggalkan rumah keluarga di Maroko untuk melanjutkan sekolahnya di sekolah khusus perempuan Bet Yaakov di Washington Heights, Manhattan, Amerika Serikat. Bet Yaakov adalah sebuah sekolah Yahudi Ortodoks yang dikenal rasis.

Usia 18 tahun ia memutuskan menikahi lelaki yang sampai saat ini menjadi suaminya. Sejak menikah, Luna dan suaminya sampai tiga kali berpindah tempat tinggal di apartemen yang ada di Brooklyn, New York karena ia dan suaminya merasa tidak pernah bahagia tinggal di lingkungan masyarakat Yahudi di tempat tinggalnya. Pasangan suami isteri itu kemudian memutuskan untuk membangun masa depan di Israel. Luna beserta suami yang ketika itu sudah dikaruniai empat anak, akhirnya pindah ke Israel.





Ketika tiba di Israel, Luna dan keluarganya tinggal di permukiman Yahudi, Gush Qatif di wilayah Jalur Gaza. Luna mengaku menjalani masa-masa yang berat karena melihat “cara hidup” orang-orang Yahudi di tempat tinggalnya itu dan meminta pada suaminya agar mereka pindah saja ke Netivot, yang terletak sekitar 23 kilometer ke arah utara di wilayah pendudukan Israel di Palestina.

Di tempat itu, Luna lagi-lagi menyaksikan kehidupan masyarakat Yahudi Israel yang disebutnya tidak berpendidikan. “Mungkin cuma satu dari sejuta anak yang berperilaku baik,” kata Luna. Ia menyaksikan bagaimana orang-orang Yahudi di Netivot, sama seperti di pemukiman Yahudi Gush Qatif, membenci orang-orang yang bukan Yahudi yaitu orang-orang Arab Palestina.

“Kami melihat tindakan mereka sebagai tindakan yang buruk dan mau menang sendiri. Pada titik ini, saya dan suami tidak sepakat dengan sikap orang-orang Yahudi itu,” ujar Luna.

Hingga suatu hari suami Luna yang juga Yahudi tapi sekuler, pulang ke rumah dan mengatakan bahwa baru saja membaca al-Quran dan memutuskan untuk masuk Islam. Luna tidak tahu, bahwa suaminya selama ini banyak mempelajari Islam lewat dialog yang dilakukannya dengan seorang Muslim asal Uni Emirat Arab yang dijumpainya saat masih tinggal di pemukiman Gush Qatif. Selama dua tahun suami Luna dan kenalan Muslimnya itu berdiskusi tentang Yudaisme dan Islam.

Mendengar pernyataan suaminya ingin masuk Islam, Luna mengaku sangat-sangat syok. “Karena dalam Yudaisme, kami selalu diajarkan untuk membenci agama lain,” kata Luna yang sebenarnya mempertanyakan ajaran yang dinilainya “mau menang sendiri” itu.

Tapi sang suami cukup bijak dan mengatakan bahwa Luna boleh tetap memeluk agama Yahudi jika tidak mau masuk Islam, karena dalam Islam, seorang lelaki Muslim boleh menikah dengan perempuan ahli kitab. Suami Luna pun masuk Islam dan memakai nama Islam Yousef al-Khattab.

Dua minggu setelah suaminya masuk Islam, Luna tertarik untuk membaca al-Quran dan ketika ia membacanya, Luna merasa semua pertanyaan yang mengganjal di kepalanya terjawab semua dalam al-Quran. Luna lalu menyusul suaminya mengucapkan dua kalimah syahadat dan menjadi seorang Muslimah. Luna memilih nama Qamar sebagai nama Islamnya.

Karena situasi yang tidak memungkinkan buat mereka untuk tinggal lebih lama wilayah Israel, keluarga mualaf itu lalu memutuskan pindah ke Maroko, negara asal Luna pada tahun 2006. Sampai saat ini, pasangan Yousef dan Qamar al-Khattab hidup bahagia di tengah saudara-saudara Muslim Maroko dan menemukan kehidupan sejati setelah menemukan kebenaran dalam jalan Islam.

Sabtu, 22 Januari 2011

Mulianya Pendurhaka dari Ahli Ibadah

Tidak terpikir dalam benak kira bahwa ada pendurhaka yang ternyata lebih mulia derajatnya dibandingkan dengan ahli ibadah. Padahal pendurhaka itu telah nyata menjadi musuh manusia dan Allah SWT. Demikian pula dengan ahli ibadah, ia adalah sosok yang selalu menjadi idola dan disanjung banyak manusia serta menjadi kekasih Allah SWT.

Hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Mas’ud RA menyebutkan Rasulullah SAW pernah bersabda, ”Seorang yang durhaka atau penyeleweng yang mengharap rahmat Allah lebih dekat kepada-Nya dari pada seorang abid (ahli ibadah) yang berputus asa.”

Demikian pula dengan Ibnu Mas’ud yang mendapat riwayat Zaid bin Aslam, dari Umar yang mengatakan tentang seorang lelaki di masa silam yang tekun beribadah, akan tetapi ia akan memutus-asakan manusia dari Rahmat Tuhan.

Tidak lama kemudian setelah ahli ibadah itu mati, ia berkata pada Tuhannya, ”Apa saja kepunyaanku yang ada pada-Mu?”

Tuhannya menjawab, ”Neraka!”

Ia bertanya lagi, ”Lalu dimana hasil ibadah dan ketekunanku.”

Allah menjawab, ”Engkau telah memutusasakan manusia dari rahmatKu di dunia, maka sekarang kuputuskan pula rahmatKu untukmu disini (akherat).”





Dalam riwayat yang lain Abu Hurairah RA menceritakan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, Ada seseorang yang tidak melakukan kebajikan sedikitpun kecuali hanya bertauhid. Maka setelah kematian menjelangnya di ambang pintu, ia berpesan kepada keluarganya agar nanti apabila ia telah mati dibakar jasadnya sampai menjadi debu, lalu dibuanglah ke laut pada saat angin kencang. Dan setelah ia mati, maka keluarganya melaksanakan pesan atau wasiatnya itu. Saat jiwanya (roh) diterima disisi Allah, maka Dia menanyainya, Apa yang kamu bawa untukKu? Ia menjawab, ”Hanya ketakutanku kepadaMu.” Maka Allah SWT mengampuninya, padahal ia tidak pernah membuat kebaikan kecuali hanya bertauhid.”

Demikian pula dalam sebuah hikayat yang menceritakan seorang lelaki fasik pada Nabi Musa AS, setelah lelaki itu mati, maka orang-orang yang ada disekililingnya tidak mau memandikan dan menguburkannya. Kemudian mereka melempar mayatnya ke tempat sampah yang terdapat kotoran binatang.

Seketika itu pula turunlah wahyu Allah SWT kepada Nabi Musa AS, ”Wahai Musa ada seorang lelaki yang mati di kampungnya dan ia berada di tempat sampah. Padahal ia adalah seorang wali di antara para wali-waliKu. Ia belum dimandikan, dikafani dan dikuburkan. Pergilah ke sana, mandikanlah ia, kafanilah, kemudian sholatkan dan kuburkanlah.”

Lalu Nabi Musa mendatang tempat tersebut dan bertanya kepada orang-orang yang ada disekitarnya tentang mayat tersebut. Mereka berkata, “Ia mati seperti ini dan seperti ini (menceritakan keburukanya) dan ia seorang yang jelas-jelas fasik”.

Musa bertaya, ”Dimana ia sekarang karena Allah telah mewahyukanku tentang orang tersebut.”

Maka orang-orang yang ada menunjukkan kepada Musa AS dimana mayat itu berada dan tergeletak di tempat sampah yang kotor.

Kemudian Musa AS berkata kepada Tuhannya, ”Ya Allah, Engkau menyuruhku mengubur dan mensholatkan, sedangkan orang itu telah menyaksikan keburukan tingkah laku dan Engkau Maha Tahu tentang baik buruknya.”

Dan Allah SWT berfirman, ”Wahai Musa, benar apa yang dilihat kaummu tentang keburukannya. Akan tetapi mereka tidak tahu bahwa ketika hendak meninggal ia telah meminta pertolongan dan mohon syafaatKu tentang tiada perkara dan andaikan semua pendosa (para pembuat dosa) dimuka bumi ini memohon ampunanKu, niscaya Aku terima lalu bagaimana Aku tidak mau mengasihinya, sedangkan ia telah memintanya. Padahal Aku bersifat Arrohman dan Arrohim (Pengasih dan Penyayang).

Musa AS berkata pada Tuhannya, ”Apakah tiga perkara iru.” Allah menjawab, ”Ketika akan mati ia berkata ”Wahai Tuhanku, Engkau Maha Tahu sedangkan hati nuraniku tidak mau hal itu dan hatiku sangat membencinya.” Adapun tiga hal yang menjadi permintaannya adalah sebagai berikut:

Pertama, adanya hawa nafsu, teman yang jelek perangainya dan iblis yang terkutuk. ’inilah yang telah membuatku melakukan maksiat. Sedangkan Engkau Maha Mengetahui dari diriku dan dari apa yang telah aku katakan, maka ampunilah aku.’

Kedua, ia berkata, ’Wahai Tuhanku sesungguhnya Engkau tahu perbuatan maksiatku dan tempatku bersama orang-orang fasik. Akan tetapi aku juga senang bersahabat atau bergaul dengan orang-orang saleh dan zuhud. Padahal aku lebih menyukai hal ini daripada bersama-sama orang-orang yang fasik.

Ketiga, ia berkata, ‘Wahai Tuhanku, Engkau Maha Tahu, bahwasanya aku lebih senang bersama orang-orang yang saleh daripada orang-orang yang fasik. Andaikan datang kepadaku seseorang yang saleh dan seseorang pemabuk, maka akan kuutamakan orang yang saleh itu.”

Dalam riwayat yang lain Wahab bin Munabbah mengatakan, “Andaikan Engkau memaafkan dan mengampuni dosa-dosaku, maka akan membuat para wali dan para nabi gembira. Sehingga setan-setan, para musuhku dan musuhMu akan bersedih dan menangis. Ataukah Engkau akan membuat setan tertawa gembira. Sedangkan para nabi dan wali-wali-Mu bersedih hati. Wahai Tuhanku, aku tahu bahwasanya kegembiraan para wali terhadapMu lebih aku suka daripada kegembiraan setan-setan yang terlaknat dan terkutuk itu. Maka dari itu, ampunilah aku wahai Tuhanku, Engkau lebih tahu dari pada aku tentangnya apa yang kuucapkan. Kasihanilah aku dan ampunilah aku.”

Maka Allah mengampuni dan memaafkannya. Karena sesungguhnya Allah bersifat Rauufun Rahimin (Maha Penyayang) terutama bagi mereka yang telah mengakui dosa-dosanya dihadapanNya.

Allah berfirman kepada Musa AS, ”Wahai Musa, lakukanlah apa yang telah kuperintah kepadamu. Karena sesungguhnya Aku telah mengampuni dengan mewajibkan menyolatinya dan mendatangi penguburannya.”

Disalin dari :
Syeikh Muhammad bin Abi Bakar, Senandung Burung Pipit Fatwa Sufi Pembebasan Hati Nurani, 1995, ITTAQA Press, Yogyakarta

Kisah Mualaf Aminah Assilmi: Dia Korbankan Segalanya Demi Islam

Kisah Mualaf Aminah Assilmi
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA–Tak banyak orang yang mengenal Aminah Assilmi. Ia adalah Presiden Internasional Union of Muslim Women yang telah meninggal dunia pada 6 Maret 2010, dalam sebuah kecelakaan mobil di Newport, Tennesse, Amerika Serikat.

Perjalanannya menuju Islam cukup unik. Perjalanan yang patut dikenang. Semuanya berawal dari kesalahan kecil sebuah komputer. Mulanya, ia adalah seorang gadis jemaat Southern Baptist–aliran gereja Protestan terbesar di AS, seorang feminis radikal, dan jurnalis penyiaran.





Sewaktu muda, ia bukan gadis yang biasa-biasa saja, tapi cerdas dan unggul di sekolah sehingga mendapatkan beasiswa. Satu hari, sebuah kesalahan komputer terjadi. Siapa sangka, hal itu membawanya kepada misi sebagai seorang Kristen dan mengubah jalan hidupnya secara keseluruhan.
Tahun 1975 untuk pertama kali komputer dipergunakan untuk proses pra-registrasi di kampusnya. Sebenarnya, ia mendaftar ikut sebuah kelas dalam bidang terapi rekreasional, namun komputer mendatanya masuk dalam kelas teater. Kelas tidak bisa dibatalkan, karena sudah terlambat. Membatalkan kelas juga bukan pilihan, karena sebagai penerima beasiswa nilai F berarti bahaya.

Lantas, suaminya menyarankan agar Aminah menghadap dosen untuk mencari alternatif dalam kelas pertunjukan. Dan betapa terkejutnya ia, karena kelas dipenuhi dengan anak-anak Arab dan ‘para penunggang unta’. Tak sanggup, ia pun pulang ke rumah dan memutuskan untuk tidak masuk kelas lagi. Tidak mungkin baginya untuk berada di tengah-tengah orang Arab. ”Tidak mungkin saya duduk di kelas yang penuh dengan orang kafir!” ujarnya kala itu.


Suaminya coba menenangkannya dan mengatakan mungkin Tuhan punya suatu rencana dibalik kejadian itu. Selama dua hari Aminah mengurung diri untuk berpikir, hingga akhirnya ia berkesimpulan mungkin itu adalah petunjuk dari Tuhan, agar ia membimbing orang-orang Arab untuk memeluk Kristen. Jadilah ia memiliki misi yang harus ditunaikan. Di kelas ia terus mendiskusikan ajaran Kristen dengan teman-teman Arab-nya.
”Saya memulai dengan mengatakan bahwa mereka akan dibakar di neraka jika tidak menerima Yesus sebagai penyelamat. Mereka sangat sopan, tapi tidak pindah agama. Kemudian saya jelaskan betapa Yesus mencintai dan rela mati di tiang salib untuk menghapus dosa-dosa mereka.”

Tapi ajakannya tidak manjur. Teman-teman di kelasnya tak mau berpaling sehingga ia memutuskan untuk mempelajari alquran untuk menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang salah dan Muhammad bukan seorang nabi. Ia pun melakukan penelitian selama satu setengah tahun dan membaca alquran hingga tamat.
Namun secara tidak sadar, ia perlahan berubah menjadi seseorang yang berbeda, dan suaminya memperhatikan hal itu. ”Saya berubah, sedikit, tapi cukup membuat dirinya terusik. Biasanya kami pergi ke bar tiap Jumat dan Sabtu atau ke pesta. Dan saya tidak lagi mau pergi. Saya menjadi lebih pendiam dan menjauh.”

Melihat perubahan yang terjadi, suaminya menyangka ia selingkuh, karena bagi pria itulah yang membuat seorang wanita berubah. Puncaknya, ia diminta untuk meninggalkan rumah dan tinggal di apartemen yang berbeda. Ia terus mempelajari Islam, sambil tetap menjadi seorang Kristen yang taat.
Hingga akhirnya, hidayah itu datang. Akhirnya pada 21 Mei 1977, jemaat gereja yang taat itu menyatakan, ”Saya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya.”

Perjalanan setelah mengucapkan dua kalimat syahadat, seperti halnya mualaf lain, bukanlah perkara yang mudah. Aminah kehilangan segala yang dicintainya. Ia kehilangan hampir seluruh temannya, karena dianggap tidak menyenangkan lagi. Ibunya tidak bisa menerima dan berharap itu hanyalah semangat membara yang akan segera padam. Saudara perempuannya yang ahli jiwa mengira ia gila. Ayahnya yang lemah lembut mengokang senjata dan siap untuk membunuhnya.

Tak lama kemudian ia pun mengenakan hijab. Pada hari yang sama ia kehilangan pekerjaannya.
Lengkap sudah. Ia hidup tanpa ayah, ibu, saudara, teman dan pekerjaan. Jika dulu ia hanya hidup terpisah dengan suami, kini perceraian di depan mata. Di pengadilan ia harus membuat keputusan pahit dalam hidupnya; melepaskan Islam dan tidak akan kehilangan hak asuh atas anaknya atau tetap memegang Islam dan harus meninggalkan anak-anak. ”Itu adalah 20 menit yang paling menyakitkan dalam hidup saya,” kenangnya.

Bertambah pedih karena dokter telah memvonisnya tidak akan lagi bisa memiliki anak akibat komplikasi yang dideritanya. ”Saya berdoa melebihi dari yang biasanya. Saya tahu, tidak ada tempat yang lebih aman bagi anak-anak saya daripada berada di tangan Allah. Jika saya mengingkari-Nya, maka di masa depan tidak mungkin bagi saya menunjukkan kepada mereka betapa menakjubkannya berada dekat dengan Allah.” Ia pun memutuskan melepaskan anak-anaknya, sepasang putra-putri kecilnya.

Namun, Allah Maha Pengasih. Ia diberikan anugerah dengan kata-katanya yang indah sehingga membuat banyak orang tersentuh dan perilaku Islami-nya. Dia telah berubah menjadi orang yang berbeda, jauh lebih baik. Begitu baiknya sehingga keluarga, teman dan kerabat yang dulu memusuhinya, perlahan mulai menghargai pilihan hidupnya.

Dalam berbagai kesempatan ia mengirim kartu ucapan untuk mereka, yang ditulisi kalimat-kalimat bijak dari ayat Al-Quran atau hadist, tanpa menyebutkan sumbernya. Beberapa waktu kemudian ia pun menuai benih yang ditanam. Orang pertama yang menerima Islam adalah neneknya yang berusia lebih dari 100 tahun. Tak lama setelah masuk Islam sang nenek pun meninggal dunia.
”Pada hari ia mengucapkan syahadat, seluruh dosanya diampuni, dan amal-amal baiknya tetap dicatat. Sejenak setelah memeluk Islam ia meninggal dunia, saya tahu buku catatan amalnya berat di sisi kebaikan. Itu membuat saya dipenuhi suka cita!”

Selanjutnya yang menerima Islam adalah orang yang dulu ingin membunuhnya, ayah. Keislaman sang ayah mengingatkan dirinya pada kisah Umar bin Khattab. Dua tahun setelah Aminah memeluk Islam, ibunya menelepon dan sangat menghargai keyakinannya yang baru. Dan ia berharap Aminah akan tetap memeluknya.
Beberapa tahun kemudian ibu meneleponnya lagi dan bertanya apa yang harus dilakukan seseorang jika ingin menjadi Muslim. Aminah menjawab bahwa ia harus percaya bahwa hanya ada satu Tuhan dan Muhammad adalah utusan-Nya. ”Kalau itu semua orang bodoh juga tahu. Tapi apa yang harus dilakukannya?” tanya ibunya lagi.

Dikatakan oleh Aminah, bahwa jika ibunya sudah percaya berarti ia sudah Muslim. Ibunya lantas berkata, ”OK, baiklah. Tapi jangan bilang-bilang ayahmu dulu,” pesan ibunya. Ibunya tidak tahu bahwa suaminya (ayah tiri Aminah) telah menjadi Muslim beberapa pekan sebelumnya. Dengan demikian mereka tinggal bersama selama beberapa tahun tanpa saling mengetahui bahwa pasangannya telah memeluk Islam.
Saudara perempuannya yang dulu berjuang memasukkan Aminah ke rumah sakit jiwa, akhirnya memeluk Islam. Putra Aminah beranjak dewasa. Memasuki usia 21 tahun ia menelepon sang ibu dan berkata ingin menjadi muslim.

Enam belas tahun setelah perceraian, mantan suaminya juga memeluk Islam. Katanya, selama enam belas tahun ia mengamati Aminah dan ingin agar putri mereka memeluk agama yang sama seperti ibunya. Pria itu datang menemui dan meminta maaf atas apa yang pernah dilakukannya. Ia adalah pria yang sangat baik dan Aminah telah memaafkannya sejak dulu.

Mungkin hadiah terbesar baginya adalah apa yang ia terima selanjutnya. Aminah menikah dengan orang lain, dan meskipun dokter telah menyatakan ia tidak bisa punya anak lagi, Allah ternyata menganugerahinya seorang putra yang rupawan. Jika Allah berkehendak memberikan rahmat kepada seseorang, maka siapa yang bisa mencegahnya? Maka putranya ia beri nama Barakah.

Ia yang dulu kehilangan pekerjaan, kini menjadi Presiden Persatuan Wanita Muslim Internasional. Ia berhasil melobi Kantor Pos Amerika Serikat untuk membuat perangko Idul Fitri dan berjuang agar hari raya itu menjadi hari libur nasional AS. Pengorbanan yang dulu diberikan Aminah demi mempertahankan Islam seakan sudah terbalas. ”Kita semua pasti mati. Saya yakin bahwa kepedihan yang saya alami mengandung berkah.”

Aminah Assilmi (Mualaf) kini telah tiada meninggalkan semua yang dikasihinya. Termasuk putranya yang dirawat di rumah sakit, akibat kecelakaan mobil dalam perjalanan pulang dari New York untuk mengabarkan pesan tentang Islam. [republika]
Kisah Mualaf Aminah Assilmi